Hello teman-teman semuanya, setelah seminggu lebih tidak posting artikel terbaru kini saya hadir kembali menulis artikel tentang wirusaha, wirausaha ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi selama KKN kemarin, oyah alasan saya tidak posting artikel terbaru karena kemarin habis melakukan KKN Tematik dan untuk itu saya akan berbagi pengalaman selama kami melakukan KKN Tematik tepatnya di desa Kamasan Kecamatan Cinangka Provinsi Banten. tempat ini sangat cocok sekali untuk dijadikan tempat usaha karena letaknya yang strategis dan berada di daerah wisata pantai, banyak sekali pantai - pantai indah di desa ini yang sangat bagus sekali dijadikan tempat untuk pemasaran produk usaha. namun bagi kalian yang tinggal didarat bukan berarti daerah kalian bukan letak yang strategis untuk dijadikan ladang usaha karena sejatinya ke ahlian kalian dalam melakukan pemasaranlah faktor yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha kalian.
KKN Tematik kami terdiri dari 4 kelompok dimana setiap kelompok sudah memiliki tema masing-masing dalam melakukan pengambdiannya kepada masyarakat yang kami khusus kan untuk mengabdi kepada pelaku UMKM ditempat kami KKN. ada kelompok 1 yang fokus pada UKM Budidaya Ikan Lele, kelompok 2 yang pokus pada Wirausaha Emping Melinjo, kelompok 3 yang pokus pada UKM produksi Kopi rumahan dan kelompok 4 yang pokus pada pelaku usaha UPK.
dan karena saya berada dikelompok 2 yang pokus pada pelaku usaha Emping Melinjo maka saya akan berbagi pengalaman tentang bagaimana produksi Emping Melinjo mulai dari pengolahan, pengemasan hingga pemasaran yang mudah-mudahan manfaat bagi pembaca semua. oke kita mulai dari pembuatan Emping Melinjo.
PEMBUATAN EMPING MELINJO
Emping adalah sejenis makanan ringan atau jajanan khas Indonesia yang terbuat dari Melinjo, proses pembuatannya sederhana namun saat kita mencobanya tidak sesederhana saat kita membayangkan bahwa membuat emping hanya tinggal sangrai melinjo lalu ditumbuk, tidak... tidak sesederhana itu.....
1. Siapkan Melinjo Matang
untuk membuat melinjo pertama kita siapkan melinjo yang sudah matang, karena melinjo yang matang lebih keras dan mudah ditumbuk ketika sudah dipanaskan, ketika kami bertanya kepada pelaku usaha emping disana, mereka mengatakan bahwa mereka mandapatkan melinjo tersebut dipasar, mereka biasa membeli 30 liter melinjo untuk diproduksi menjadi emping dan akan dipasarkan selama seminggu. awalnya kami kira mereka memilki kebun melinjo khusus untuk mengolah emping namun ternyata tidak, kami ingin sekali membantu mereka memelikan kebun melinjo, wkwkkw tapi kami tidak punya uang, wkkw
setelah kita mendapatkan melinjo kita akan melakukan tahap selanjutnya yaitu menyangrai melinjo, menyangrai bahasa indonesianya apa ya, wkwk ah pokoknya itulah melinjo tersebut dipanaskan di wajan yang terbuat dari tanah yang didalamnya di isi pasir halus agar pemanasan melinjonya merata. waktu pemansan melinjo ini berkisar 5-10 menit. setelah melinjo disangrai selama waktu itu tahap selanjutnya adalah menumbuk nya.
Setelah para melinjo mentah itu sudah mengering dan bisa digoreng tahap selanjutnya adalah menggorengnya. tahap penggorengan ini bisa dilakukan seperti menggoreng pada umumnya, yaitu tunggu warnanya berubah maka sudah bisa dikatakan matang setelah matang emping - emping tersebut mulai diberi rasa dengan berbagai varian rasa mulai dari rasa balado asem pedas, gurih pedas, manis pedas dan juga original. tahap pemberian rasa ini dilakukan dengan cara menyiapkan bumbu khas setiap rasa lalu dicampurkan dengan emping tahap pembuatan bumbu ini tidak saya publikasikan ya karena merupakan resep rahasia bu Hayatunnufus selaku pelaku UKM emping ini, dan setelah pemberian rasa selesai maka selanjutnya tahap pengemasan.
Setelah emping jadi di produksi tiba tahap pemasaran, si ibu biasa melakukan pemasaran emping ini ditempat wisata pantai disekitar sini, dimana si ibu menawarkan emping langsung ke orang - orang dan tak lupa kami juga membantu si ibu menjualkan emping miliknya ini, ini adalah pengalaman pertama bagi kami bagaimana menjual sesuatu secara langsung atau dor to dor ke orang - orang, meski sebelumnya saya seorang pelaku usaha poto copian tapi saya tidak pernah menjual barang secara langsung ke orang - orang karena saya lebih ke penyediaan jasa, untuk itu penjualan ini menjadi pengalaman bagi kami yang tidak pernah kami alami sebelumnya, ada rasa empati tumbuh dalam jiwa kami ketika kami menemukan berbagai macam penolakan orang - orang untuk produk yang kami bawakan, ada yang menolak sebelum kami menawarkan barang ada yang menolak ketika kami menjelaskan produk kami dan bahkan ada juga yang langsung lari melihat kami hahhaha karena mengira kami adalah SPG kali, hahaha... tapi selagi ada usaha pasti ada jalan, dagangan kami mulai laku terjual hingga tidak disangka semua dagangan kami laku terjual diborong pak safuri, wkwkwk
Posting Komentar
Posting Komentar